Jumat, 24 Agustus 2012

Secarik surat kecil untuk Indonesia dari kami (pemuda yang entah akan meneruskan generasi seperti apa)



Coretan ini mungkin tak penting bagi kalian, celotehan ini mungkin tak terbaca oleh kalian. Tapi dari celotehan ini bagaimana kita memandang kalian. Celotehan ini kukumpulkan dari apa yang aku dengar, karna aku memang tak bisa berkomentar. Berkomentar untuk kalian. Kalian yang untuk masa depan dimana kalian sebagai contoh kami untuk masa depan kami. Ini sekedar opini, bukan bermaksud menjelekkan siapa dan bukan untuk menyalahkan siapa. Kami hanya bertanya dan tak butuh jawaban tanpa tindakan. Tindakan yang bagaimana? Tindakan yang bisa membuat kami (Rakyat negeri ini) tersenyum lega : )

 
Begitu banyak anak yang hanya bisa mengomentari kalian. Berkomentar saja tentang apa yang kalian lakukan pada negeri yang sudah hampir dipandang sebelah mata ini, tanpa bertindak. Kenapa? Banyak kutanyakan pada mereka tentang itu, mereka hanya menjawab “Lalu pada siapa kita mau berbicara? Apa aspirasi kita diterima? Apa akan dilakukan? Lalu yang berbuat buruk yang selalu di tampilkan di TV tanpa ada wajah malu dan penyesalan itu akan dijadikan pelajaran untuk yang lain? (ya memang pelajaran tp bukan untuk tidak dilakukan, tapi malah semakin banyak kan? )”. dan mungkin jawabannya “TIDAK”. Lalu kita harus bertindak apa? Mungkin orang-orang tua yang saya tanyakan menjawab “ya Belajar sampai pintar. Sampai ilmu yang kita dapat melebihi ilmu mereka”. Lalu bagaimana dengan mereka yang ber-uang? Dan bagaimana kami yang tidak ber-uang? Buktinya, pendidikan bukan diajarkan, tp diperjual belikan. Untuk menjadi orang seperti kalian saja butuh uang! Dan banyak yang memandang bekerja itu mencari uang. Tanpa memikirkan apa yang mereka kerjakan. Misalnya saja (misal. Tidak ada kaitannya saya menyinggung. Maaf ya : )) Pedagang sayur, kalau saja mereka hanya menjual sayurnya untuk mencari uang tanpa memikirkan apa mereka jual (misalnya sayur layu/busuk masih dijual) apa mereka akan mendapatkan uang?. Tidak kan?. Sama halnya seperti kalian yang seenaknya saja melontarkan pendapat kalian tanpa memikirkan selanjutnya. Apa kalian tidak malu mendapatkan hasil yang tidak sebanding?. Mungkin tidak : ) mungkin juga pikir kalian “akan malu pada siapa? Yang jelas kita sudah bekerja” (masih mungkin. Ngga maksud nyinggung).
 
Banyak sekali pemuda sekarang Cuma bisa berharap yang terbaik buat kalian. Seharusnya kalian jadi contoh kami untuk nantinya. Tapi siapa yang bisa dicontoh? Kenapa yang di tampilkan dilayar Televisi lebih banyak yang tidak bisa dibuat contoh? Bermutukah tayangannya? Dibuat pelajaran? Lalu, begitu banyakkah yang harus dipelajari? Tapi mengapa hanya satu masalah yang diperbanyak dengan berbeda pelaku saja? Bukankah yang harus dipelajari  itu dari masalahnya bukan dari berapa banyak pelakunya kan? Lalu mengapa mereka mau di tampilkan kekhalayak dengan perilaku yang tidak bisa dicontoh? Abaikan sajalah pertanyaan kami. Terlalu banyak yang kami tanyakan sebenarnya : ).
 
Ini beberapa harapan kami buat negri ini (Ini yang terekam Screenshoot HP saya saja. Tp masih lebih banyak kok : ))












Ini hanya sebagian celotehan kami untuk negri ini














Tapi sebenernya kita SEMUA CINTA INDONESIA














(Beberapa kutipan dari screenshoot saya ambil 18agustus saat Trending topic di Twitter+Facebook masih tentang kemerdekaan) 
Follow twit  saya @shittasatsitsut : )contoh? Abaikan sajalah pertanyaan kami. Terl

0 komentar:

Posting Komentar